Jangan mengambil risiko dengan menarik usb drive tanpa meng-eject-nya terlebih dahulu. Sebab hal ini bisa menimbulkan petaka, yaitu data bisa hilang dan usb drive bisa rusak. Risiko kehilangan data dapat terjadi jika usb drive dilepas dari sistem tanpa melalui prosedur "safely remove hardware" saat proses copy data belum selesai. Akibatnya, data yang dicopy akan rusak. Masalah yang lebih besar bisa muncul jika usb drive diformat dengan NTFS agar dapat memproses file berukuran lebih besar dari 4 GB. Pada partisi NTFS, windows menempatkan sebuah write cache pada harddisk. Artinya, data-data tidak langsung ditulis secara fisik, tetapi diproses dahulu dalam cache. Cache juga dapat aktif untuk file system yang lain karena secara default tidak dipilih "optimized for faster eject", tetapi "optimized for performance". Oleh karena itu, untuk menghindari kerusakan data, gunakan prosedur "safely remove hardware".

Selain itu, komponen usb drive bisa rusak karena terjadi overvoltage atau hubungan singkat secar tiba-tiba jika dicabut dari colokannya tanpa melalui prosedur "safely remove hardware". Ketika kedua pin data (di bagian dalam) usb drive dipasok dengan arus yang lebih tinggi daripada pin tegangan (di bagian luar), kondisi tersebut dapat menimbulkan efek latch up sehingga transistor akan terhubung dengan aliran listrik yang tidak terprediksi besarnya. Akibatnya, komponen bisa terbakar. Efek ini memang dapat dihindari dengan membuat kontak pin tegangan lebih panjang daripada pin data. Namun, kerusakan pada kontak masih dapat menimbulkan efek latch up. Ketika usb drive dicabut melalui "safely remove hardware", usb drive tidak aktif sehingga konsumsi arus listrik lebih kecil. Jadi, agar aman, usb drive harus di-eject terlebih dahulu sebelum dicabut.